Daftar Isi

Posted by : Syah 30 April 2011


Pidato Obama atas tewasnya Osama

SELAMAT malam. Malam ini, saya melaporkan kepada warga Amerika Serikat (AS) dan dunia bahwa pemerintah AS telah melancarkan sebuah operasi yang menewaskan Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda dan teroris yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan pria, wanita, dan anak-anak yang tidak berdosa. 


Hampir 10 tahun lalu, suatu hari cerah di bulan September menjadi kelam ketika sebuah serangan terburuk dalam sejarah AS terjadi. Gambar dari serangan 9/11 terekam dalam ingatan kita semua. 



Sebuah pesawat terbang yang dibajak melintas di langit, Twin Tower runtuh hingga rata dengan tanah, asap hitam membumbung dari Pentagon, reruntuhan Flight 93 tampak di Shanksville, Pennsylvania, dimana aksi warga yang dengan gagah berani menghindarkan kita dari lebih banyak kesedihan dan kehancuran. 



Selain itu, kita juga jangan lupa dengan gambar terburuk yang tidak dilihat dunia. Kursi kosong di meja makan, anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ibu atau ayah mereka, serta orang tua yang tidak pernah merasakan kembali pelukan anak mereka. Sedikitnya 3 ribu warga AS kehilangan nyawa mereka dan meninggalkan lubang besar di hati kita semua. 



Pada 11 September 2001, saat kita semua berduka, warga AS bersatu. Kita menawarkan bantuan kepada tetangga kita dan kita menawarkan darah kita kepada mereka yang terluka. 



Kita memperkuat hubungan satu dengan yang lain serta cinta kita untuk komunitas dan negara ini. Di hari itu, tidak peduli dari mana Anda berasal, agama Anda, ras atau etnis Anda, kita semua bersatu menjadi sebuah keluarga besar, Amerika Serikat. 



Kita juga bersatu dalam sebuah keputusan untuk melundungi negara ini dan membuat pelaku kejahatan biadab itu membayar perbuatannya. Kita segera mengetahui bahwa serangan 9/11 dilakukan oleh Al-Qaeda, sebuah organisasi yang dipimpin oleh Osama bin Laden yang secara terbuka menggelar perang terhadap Amerika Serikat dan berkomitmen membunuh warga tak berdosa di negara kita dan berbagai penjuru dunia. 



Karenanya, kita tanpa ragu menyatakan perang terhadap Al-Qaeda untuk melindungi warga negara AS, sahabat kita, dan seluruh sekutu AS. 



Dalam kurun 10 tahun terakhir, berkat upaya tanpa lelah dan kepahlawanan dari militer dan kelompok counterterorisme profesional AS, kita telah mencapai hal yang besar dalam perang melawan teror. 



Kita berhasil menggagalkan berbagai upaya serangan teroris dan memperkuat pertahanan dalam negeri. Di Afghanistan, kita berhasil menyingkirkan gerakan Taliban yang selama ini memberi tempat aman dan dukungan kepada bin Laden dan kelompok Al-Qaeda. 



Di berbagai penjuru dunia lainnya, kita bekerja sama dengan negara sahabat dan sekutu untuk menangkap atau membunuh puluhan teroris Al-Qaeda termasuk mereka yang bertanggung jawab atas serangan 9/11. Namun, Osama bin Laden terus berhasil lolos dari tangkapan dan melarikan diri ke wilayah perbatasan Pakistan. 



Sementara itu, Al-Qaeda terus melakukan kegiatan mereka dari wilayah perbatasan tersebut. Karenanya, tidak lama setelah dilantik sebagai presiden, saya menugaskan Leon Panetta, direktur CIA untuk menjadikan penangkapan atau pembunuhan bin Laden sebagai hal teratas dalam perang melawan Al-Qaeda sembari terus memperluas upaya untuk menghancurkan jaringan kelompok teroris tersebut. 



Kemudian, pada Agustus lalu, setelah melalui tahun-tahun yang melelahkan, saya mendapatkan informasi mengenai kemungkinan lokasi bin Laden. Informasi itu sulit dibuktikan kebenarannya dan dibutuhkan beberapa bulan untuk memastikannya. 



Saya bertemu beberapa kali dengan tim keamanan AS seiring berkembangnya informasi mengenai keberadaan bin Laden di sebuah lokasi di Pakistan. Dan puncaknya pada pekan lalu, saya memutuskan bahwa kita telah memiliki informasi yang cukup untuk beraksi dan mengeluarkan izin untuk sebuah operasi untuk menangkap Osama bin Laden. 



Hari ini, berdasarkan arahan dari saya, Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap sebuah bangunan di Abbottabad, Pakistan. Sebuah tim kecil menggelar operasi tersebut dengan keberanian dan kemampuan yang luar biasa. 



Tidak ada warga AS yang terluka dalam serangan tersebut. Mereka berhasil menghindari jatuhnya korban warga sipil. Dalam baku tembak, Osama bin Laden tewas dan jenazahnya telah kami amankan. 



Selama lebih dari dua dekade, bin Laden telah menjadi pemimpin dan simbol Al-Qaeda. Dia terus merencanakan serangan ke negara kita dan negara sahabat AS. Kematian bin Laden merupakan raihan paling signifikan dalam upaya AS mengalahkan Al-Qaeda. 



Meski begitu, kematian bin Laden bukanlah akhir dari semua perjuangan AS. Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Qaeda akan terus melancarkan serangan terhadapa kita. Kita harus terus waspada baik di dalam maupun di luar negeri. 



Dalam menggelar perang melawan Al Qaeda, saya juga menekankan bahwa pemerintah AS tidak dan tidak akan menggelar perang melawan Islam. Saya telah menjelaskan sama dengan Presiden Bush menjelaskan, tidak lama setelah  9/11 bahwa perang kita bukanlah perang melawan Islam. 



Bin Laden bukanlah pemimpin umat Islam, dia adalah pembunuh kaum muslim. Al-Qaeda dengan terang-terangan telah membunuh puluhan warga muslim di banyak negara termasuk di AS. 



Jadi, kematian bin Laden harus disambut oleh semua orang yang menginginkan kedamaian dan kedaulatan manusia. Selama ini, saya dengan tegas menyatakan bahwa AS akan melancarkan aksi di dalam negara Pakistan jika kami bisa memastikan keberadaan bin Laden. 



Itu telah dibuktikan. Namun, lebih penting lagi adalah adanya kerja sama antiteror dengan pemerintah Pakistan yang membantu kami menemukan bin Laden dan tempat persembunyiannya. Bin Laden pun secara terang-terangan telah menyatakan perang terhadap Pakistan dan memerintah serangan terhadap warga Pakistan. 



Malam ini, saya telah menghubungi Presiden Zardari dan tim saya telah berbicara dengan rekan-rekan mereka dari Pakistan. Mereka sepakat bahwa hari ini adalah hari yang baik dan bersejarah untuk kedua negara. Di masa depan, sangat penting bahwa Pakistan meneruskan kerja sama dengan AS untuk menghadapai Al-Qaeda. 



Warga AS tidak memilih untuk terlibat dalam perang ini. Perang ini mendatangi AS dan memulainya dengan membantai warga negara AS. Setelah hampi 10 tahun, berperang dan berkorban, kita semua tahu biaya yang harus kita bayarkan. 



Biaya itu terlihat jelas di mata saya sebagai Komandan Angkatan Bersenjata yang harus menulis surat kepada setiap keluarga yang kehilangan kerabat mereka atau melihat ke mata prajurit yang menderita luka parah. 



Karenanya, warga AS sadar betul atas biaya perang ini. Namun, sebagai sebuah negara, kita tidak akan membiarkan keamanan negeri ini menjadi taruhan dan berdiam diri ketika warga AS dibunuh. Kita akan bekerja tanpa kenal lelah melindungi warga negara AS dan sekutunya. 



Karenanya, di malam ini, kita bisa berkata kepada keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai akibat ulah Al-Qaeda: Keadilan telah ditegakkan. Malam ini, kita mengucapkan terima kasih kepada pekerja antiteror dan intelejen yang tidak terhitung jumlahnya yang telah tanpa kenal lelah melakukan tugas mereka. 



Warga AS kemungkinan tidak melihat kerja mereka atau bahkan mengetahui nama mereka namun malam ini kita menyatakan puas atas kerja mereka. 



Kita juga berterima kasih kepada mereka yang menggelar operasi ini karena mereka cerminan dari profesionalisme, patriotisme, dan keberanian tiada tara sebagai bentuk pengabdian untuk negara ini. Mereka merupakan bagian dari generasi yang menanggung beban dari serangan 9/11. 



Akhirnya, izinkan saya menyampaikan kepada seluruh keluarga yang kehilangan kerabat mereka dalam peristiwa 9/11 bahwa kami tidak pernah melupakan kehilangan kalian ataupun mundur dari komitmen untuk mencegah serangan seperti itu terjadi di wilayah AS. 



Dan malam ini, marilah kita semua melihat kembali pada persatuan yang terjadi pasca-9/11. Saya tahu bahwa rasa persatuan itu kerap goyah. Namun, capaian hari ini merupakan bukti terhadap kebesaran negara ini dan determinasi warga AS. 



Tugas untuk mengamankan negara kita belum selesai. Namun, malam ini, kita sekali lagi diingatkan bahwa warga AS bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan. 



Itu merupakan bagian dari sejarah AS, apakah itu pengejaran untuk kesejahteraan, perburuan untuk kesamaan hak warga negara, penegakan nilai-nilai kemanusiaan, dan tekad untuk menciptakan dunia menjadi tempat yang lebih aman. 



Mari kita semua mengingat bahwa kita bisa melakukan semua hal itu bukan karena kekayaan atau kekuasaan melainkan karena siapa diri kita yaitu sebuah negara yang satu di bawah naungan Tuhan tidak terpisahkan dimana kebebasan dan keadilan adalah milik semua orang. 



Terima kasih. Tuhan bersama Anda semua. Dan Tuhan memberkati Amerika Serikat.(*) 






Surat Khadafi untuk Obama


PEMIMPIN Libia Moamar Khadafi sangat disegani dan disanjung di negaranya. Dalam kondisi normal, tak seorang pun berani membantah keinginannya. Namun di tengah guncangan aksi protes sebagian rakyat Libia dan tekanan negara lain, sejumlah anggota kelompok oposisi kini berani menantangnya.

Kendati sedang dibombardir, Khadafi tetap tegar. Rasa percaya diri dan kesombongannya pun seakan tidak pernah luntur. Bahkan dia tidak takut dengan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

Hal itu terungkap dalam surat Khadafi yang dikirim ke Obama sebelum pesawat tempur AS, Inggris, dan Prancis membombardir Libia, Sabtu (19/3).

Jika membaca surat Khadafi, orang Amerika mungkin bisa marah karena dinilai sebagai pelecehan. Tetapi bisa juga tersenyum atau malah tertawa. Pasalnya surat pemimpin Libia itu bak lelucon. Terutama, saat dia menyebut Obama sebagai 'anakku'. Beginilah isi surat Khadafi untuk Obama.

"Untuk anakku, yang mulia, Mr Barack Hussein Obama. Saya telah mengatakan kepada Anda sebelumnya, bahkan jika Libia dan Amerika Serikat memasuki satu peperangan, kendati Tuhan melarangnya, Anda akan selalu tetap seorang anak. Foto Anda tidak akan berubah."

Sungguh 'manis' ucapan yang dilontarkan Khadafi. Rangkaian kalimat yang disusunnya menggambarkan tidak terjadi apa-apa kecuali konfontrasi kimia yang terjadi pada benak Khadafi.

Tetapi pada surat itu juga ada kalimat dari pria berusia 68 tahun itu yang isinya lebih memesona. Sebagaimana diungkapkan Khadafi sebelumnya bahwa oposisi dan pemberontak antipemerintah Libia di belakangnya disokong kelompok Al-Qaeda.  

"Al-Qaeda adalah organisasi bersenjata yang melintasi melalui Aljazair, Mauritania, dan Mali. Apa yang Anda lakukan jika Anda tahu meteka mengendalikan kota-kota di Amerika dengan kekuatan senjata? Apa yang akan Anda lakukan, sehingga saya dapat mengikuti contoh Anda."

Namun tampaknya surat itu tidak mendapat tanggapan dari Obama. Tidak ada jawaban resmi dari Presiden AS tersebut. Kendati begitu, Khadafi kembali menulis surat. "Libia bukan milik Anda. Libia untuk semua orang Libia," tulis Khadafi.

"Ini tidak adil, ini jelas agresi, dan ini risiko yang tidak diperhitungkan konsekuensinya bagi Mediterania dan Eropa. Anda akan menyesalinya jika mengambil langkah intervensi dalam hubungan internal."

Tampaknya tulisan surat kedua menggambarkan kekecewaan besar atas tindakan pemerintah AS. Kolonel Khadafi menyebut Obama dengan 'anakku' dalam suratnya sebagai bentuk ungkapan kekeluargaan. Namun apa boleh buat, 'kata manis' Khadafi belum cukup menggoyahkan hati Obama. Justru jawabannya suatu yang tidak diharapkan.

AS malah mengirimkan pesawat-pesawat tempurnya untuk memberi peringatan kepada Khadafi yang terus membantai warganya sendiri. (Drd/AP/Guardian/I-4) 





Surat Kedua Khadafi untuk Obama

PEMIMPIN Libia kembali mengirimkan surat kepada Presiden AS Barack Obama. Dalam surat setebal 3 halaman tersebut, Khadafi meminta Obama untuk menghentikan operasi NATO yang melindungi opisisi rezim Khadafi. Ia mengklaim bahwa NATO membantu kelompok yang merupakan anggota Al Qaeda.

Pejabat AS telah mengonfirmasikan Washington yakin surat tersebut autentik. Selain meminta intervensi Obama atas operasi NATO, Khadafi pun mendoakan Obama tetap menjadi Presiden AS. Ia yakin Obama akan kembali menang di pemilihan presiden nanti.

Sama seperti surat yang dikirimkan ke Obama pada pertengahan Maret lalu, Khadafi tetap memanggilnya 'anak kami'. Berikut isi surat Khadafi untuk Obama, seperti yang dirilis berbagai media internasional termasuk AP:

Anak kami, Yang Mulia 
Presiden Obama 
AS

Kami telah tersakiti secara moral dibandingkan secara fisik karena apa yang terjadi pada kami dalam perbuatan maupun kata-kata oleh Anda. Meski demikian, Anda akan tetap sebagai anak kami apa pun yang terjadi.

Kami tetap berdoa bahwa Anda akan terus menjadi Presiden AS. Kami berusaha dan berharap agar Anda akan meraih kemenangan pada pemilihan (presiden) baru.

Anda orang yang cukup berani mengoreksi tindakan salah dan keliru. Saya yakin Anda bisa menyandang tanggung jawab itu. Tersedia cukup bukti (untuk itu). Mengingat bahwa Anda presiden berkuasa terkuat di dunia saat ini, dan sejak NATO melancarkan perang yang tidak fair terhadap rakyat kecil dari sebuah negara berkembang.

Negara ini telah menjadi objek embargo dan sanksi, lalu mengalami agresi militer masa (Presiden Ronald) Reagan. Negara ini adalah Libia. Karena itu, untuk mengatur perdamaian dunia ... Persahabatan di antara rakyat kami ... dan kepentingan ekonomi, dan kerja sama keamanan menghadapi teror, Anda berada dalam posisi untuk menjaga NATO keluar dari urusan Libia selamanya.

Seperti yang Anda sangat ketahui, demokrasi dan membangun masyarakat sipil tidak bisa dicapai dengan misil dan pesawat udara, atau mendukung kelompok bersenjata Al Qaeda di Benghazi.

Anda sendiri mengatakan, dalam berbagai kesempatan, salah satunya di Majelis Umum PBB, saya menjadi saksi bahwa secara pribadi Amerika tidak bertanggung jawab atas keamanan orang lain. Bahwa Amerika hanya membantu saja. Ini logika yang tepat.

Anak kami, Yang Mulia, Baraka Hussein Abu oumama, intervensi Anda atas nama AS merupakan suatu keharusan, sehingga NATO akan mundur pada akhirnya dari urusan Libia. (Masalah) Libia harus diserahkan kepada warga Libia dalam kerangka persatuan Afrika.

Masalahnya sekarang sebagai berikut:

1. Ada intervensi NATO politik maupun militer.
2. Teror dilakukan kelompok Al Qaeda yang bersenjata di beberapa kota, dan dengan kekuatan menolak untuk mengizinkan warga kembali ke kehidupan normal mereka, dan melanjutkan kekuatan sosial rakyat seperti biasa.

Mu'aumer Qaddaffi
Pemimpin Revolusi
Tripoli 5.4.2011 




Surat Terbuka Melanie Subono
 (  Reaksi atas Twitt Bpk Tifatul Sembiring di twitter masalah AIDS ''AKIBAT ITUNYA DIPAKAI SEMBARANGAN'' )

Surat untuk Yth Bpk Tifatul Sembiring

Dengan hormat,

Dengan menjaga segala bentuk sopan santun yang bisa saya pikirkan, saya ingin menyampaikan surat ini kepada Bapak, dan akan terus mencoba sampai Bapak membaca dan memberikan komentar.

Sebagai orang yang berpendidikan dan mempunyai jabatan, saya rasa bapak pasti akan memberikan jawaban kepada saya, yang notabene adalah rakyat Indonesia biasa, pendidikan seadanya, tapi minimal saya punya hati nurani.

Bapak yang baik,

Saya ingin menanyakan satu hal yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Bukan terlambat, tapi saya sebagai orang beragama dan berpendidikan, diajarkan untuk mendinginkan diri dulu, bicara tanpa emosi dan menggali data dengan benar sebelum bertanya. Sehingga jangan sampai ada kalimat sembarangan keluar dari mulut saya dengan emosi.

Bapak yang baik,

Ingatkah bapak bahwa beberapa saat yang lalu anda berbicara mengenai AIDS di twitter dan mengatas namakan penyebabnya adalah: ''AKIBAT ITUNYA DIPAKAI SEMBARANGAN'' ???

Kalau bapak lupa, bisa saya ingatkan karna tidak lama kemudian bapak kembali mengulang hal itu saat melakukan wawancara dengan Detik.

Bapak yang baik,

Kapankah terakhir kalinya bapak menginjak bangku sekolah?

Andaikan terlalu jauh untuk Bapak mengerti mengenai penyebab - penyebab penyakit tersebut, pernahkah bapak mendengar yang namanya Hak Azazi, sopan santun ,empati dan PERASAAN?

Bapak yang baik,

Di mata orang awam seperti saya, Andalah orang yang harusnya bisa memberikan saya info dan masukan dan bimbingan. Tapi tidak masalah kalau memang ternyata anda tidak pernah diajarkan dimanapun atau tidak pernah menemukan akses untuk bisa mendapatkan data tentang AIDS.

Marilah kalau begitu, saya yang memberikan anda sedikit masukan .

1. Sebutlah mereka ODHA , Orang dengan HIV/AIDS .

2. Sebutlah mereka sahabat Pak, karena mereka adalah sahabat.

3. Itunya itu apa, Pak ? Mulutnya dipakai sembarangan? Oh maaf. Kita tidak sedang membicarakan Anda.

4. Saya mempunyai beberapa orang teman yang hidup sebagai ODHA, dan mereka perawan, Pak. Saya sharing info sedikit, hal tersebut bisa kita dapatkan dari orang tua kita. Bukan dari ITU!

5. Saya punya banyak teman ODHA dan masih perawan juga Pak, justru dengan persentase lbh besar, mereka tertular melalui jarum suntik, Pak, bukan dari ITU !!!

6. Apakah Anda tahu bahwa kita bisa berciuman sekali pun dengan ODHA, dan tetap tidak tertular selama kita tidak ada luka terbuka?

7. Apakah Anda tahu bahwa kita bisa berhubungan badan dengan seorang ODHA dan berkurang risiko tertularnya dengan benda yang disebut sebagai kondom?

8. Tahukah Anda bahwa ada banyak cara lain tertular selain melalui ITU?? Ataukah cuma itu yang ada di kepala Bapak?

Banyak sekali lembaga di luar sana yang sangat terbuka untuk memberikan info mengenai HIV/AIDS.

Bapak yang baik,

Apakah pembicaraan ini tabu dan haram untuk Anda? Seharam menyentuh seorang wanita kecuali itu adalah ibu negara dari negara adi daya?

Bapak yang baik,

Pernahkah Anda berpikir bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini kecuali memakan kepala sendiri?  Pernahkah Anda berpikir bahwa suatu hari , salah satu anggota keluarga Anda mungkin saja mengalami hal ini?

Pernahkah Anda bayangkan rasanya di saat itu, orang menunjuk keluarga Anda dan cuma berkata ''ITU NYA SIH DIPAKE SEMBARANGAN !!!''

Bapak yang baik,

Mengertikah Anda kata empati atau simpati … ataukah Anda sama tidak mengertinya seperti Anda tidak mengerti gejala dan penyebab penyakit HIV positif?

Bapak yang baik,

Kalau mereka dianggap buruk karena tidak bisa menjaga tubuhnya , apakah bedanya mereka dengan orang lain yang tidak bervirus bakteri tapi memakan lemak setiap hari bak pejabat rakus dan harus sakit - sakitan karena kerakusannya ? Sama Pak .

Sehingga saat kita tidak menjaga tubuh , makan,  mulut dengan baik, kita sama-sama mengidap pnyakit itu dengan cara yang berbeda?

Bapak yang baik,

''Siapakah yang memberi hak kepada Anda untuk menilai orang lain , dan siapakah yang pernah menunjuk Anda atau memberikan Anda derajat yang lebih tinggi dari orang lain?''

Bapak yang baik,

Tahukah Anda bahwa baik Presiden maupun abang becak itu sama kedudukannya di mata TUHAN ??

Bapak yang baik,

Pernahkah Bapak berpikir bahwa semua orang pasti disaatnya melakukan pilihan yang salah, atau kadang tidak mempunyai pilihan sama sekali?  Sama seperti mereka yang menjadi ODHA tanpa pilihan?

Sama seperti mereka yang pernah berbuat salah dan kini sudah menyesal dan menerima tanpa harus diingatkan dan dihina lagi?  Bukankah itu makna agama?  Bukankah akar dari semua agama harusnya adalah KASIH?

Bapak yang baik,

Satu pesan yang diajarkan orang tua, keluarga, suami, sahabat, dan agama saya adalah: jangan hidup bak Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Jangan mengatakan sesuatu tanpa berpikir .  Jangan pernah menganggap diri kita lebih baik dari orang lain, karna kita TIDAK lebih baik.

Bapak yang baik, terima kasih atas waktunya …

Saya akan menanti komentar Bapak atau ajakan diskusi Bapak sebagai seorang pejabat, seorang Bapak, seorang yang saya harapkan bisa saya pandang di Indonesia.

Jawablah dengan cerdas.

Hormat saya

Melanie Subono 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Total Tayangan Halaman

Chat

Popular Post

Followers

Flag Counter

free counters

- Copyright © 2013 Sisi lain -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -